Manusia dan Sastra
Manusia adalah makhluk Tuhan yang
paling sempurna yang diberi akal dan pikiran untuk berhubungan dengan
sekitarnya. Untuk saling berinteraksi dengan sesama, manusia membutuhkan suatu
alat komunikasi, yaitu bahasa.
Dengan menggunakan bahasa juga,
sesama manusia bisa saling bertukar informasi. Sebagai makhluk hidup yang
mempunyai akal dan pikiran, manusia dapat berfikir mana yang baik dan mana yang
buruk, dan juga dapat memperkaya ilmu pengetahuan.
Di dalam sastra, manusia juga
berperan penting dalam membudayakan sebuah bahasa, dan tidak hanya bahasa saja,
tapi sastra lain seperti drama dan teater. Diperlukan keahlian yang khusus
untuk dapat memainkan peran yang baik menggunakan bahasa yang baik pula. Sastra
juga termasuk seni yang bisa dikembangkan dengan baik oleh manusia yang
berkreatif. Tanpa adanya manusia, sastra pun tidak akan pernah muncul, karena
sastra berakar dari kepribadian seorang manusia itu sendiri.
Seperti contohnya, teater yang
menceritakan tentang sebuah kisah, maka manusia dituntut untuk dapat memainkan
peran yang diperagakan agar dapat terasa apa yang dicerikan itu, padahal cerita
tersebut hanya karangan atau bahkan imajinasi dari pengarang . Tapi dengan
adanya manusia yang memerankan peran yang dimaksud dengan menjiwai karekternya
masing-masing, kita dapat merasakan dan juga ikut masuk ke dalam cerita
tersebut.
PENGERTIAN SASTRA
Ada bermacam-macam perngertian
sastra namun disini saya menjelaskan beberapa pengertian dari sastra yang
pernah diungkapkan oleh banyak orang :
- Sastra adalah seni berbahasa.
- Sastra adalah ungkapan spontan dari perasaan yang mendalam.
- Sastra adalah ekspresi pikiran (pandangan, ide, perasaan, pemikiran) dalam
- bahasa.Sastra adalah inspirasi kehidupan yanag dimateraikan dalam sebuah bentuk keindahan.
- Sastra adalah buku-buku yang memuat perasaan kemanusiaan yang mendalam dan kebenaran moral dengan sentuhan kesucian, keluasan pandangan, dan bentuk yang mempesona.
- Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakainan dalam suatu bentuk gambaran kongkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa.
PERANAN SASTRA
Semua sektor kehidupan, seluruh
aktivitas manusia tak bisa membebaskan diri dari bahasa. Bahkan olahraga yang
jelas-jelas menitikberatkan pada aktivitas raga, tetap saja membutuhkan bahasa
dalam menumbuhkan dan mengembangkan dirinya. Dengan cakupan yang begitu
dahsyat, sastra tidak mungkin tidak berguna. Demikianlah mahasiswa yang sedang
menekuni berbagai jurusan, akan selalu, suka tak suka berhubungan dengan
sastra.
Bagaimana dengan puisi dan prosa
yang merupakan bagian dari kesusastraan (baca: sastra yang indah). Apakah puisi
dan prosa juga berguna bagi semua mahasiswa, sehingga bukan saja jurusan bahasa
dan sastra tapi juga jurusan sosial, ekonomi dan eksakta berkepentingan
mengkaji sastra? Apa seorang yang ingin menjadi insinyur, dokter, diplomat,
pengusaha, perwira, pemimpin politik, ahli hukum, negarawan dan ulama, perlu
membaca sastra?
Kesusastraan (prosa dan puisi)
sesungguhnya terkait dengan seluruh aspek kehidupan. Hanya saja karena
pemaparannya menempuh lajur rekaan imajinasi, sehingga nampak semu. Tapi dalam
kesemuannya itu, sastra merefleksikan fenomena hidup beragam dengan mendalam,
mengikuti cipta-rasa-karsa penulisnya.
Untuk itu memang diperlukan
kesiapan: apresiasi, interpretasi dan analisis, sehingga dunia rekaan di dalam
sastra jelas kaitannya dengan seluruh aspek kehidupan. Kritik sebagai perangkat
penting yang sesungguhnya berfungsi menunjukkan arti kehadiran sastra, kebetulan
sangat parah di Indonesia, sehingga kehadiran sastra semakin tenggelam hanya
sebagai hiburan.
Kesimpulan :
Keterkaitan antara sastra, manusia,
dan masyarakat sangat jelas, Keterkaitan semuanya terdapat di dalam segala
aspek. Karena bagaimanapun juga sastra dan kehidupan sama-sama membahas dan
membicarakan tentang manusia dan masyarakat. Bagi sastra, masyarakat merupakan
faktor terpenting. Sedangkan Masyarakat merupakan objek vital bagi ilmu sosial.
Semua hal itu saling mempengaruhi sikap masing-masing. Ketikan sastra telah
mengemukakan sesuatu yang benar dalam rekaannya, sedikit banyak akan
mempengaruhi sikap sosial dan ketika sosialitas terus berkembang.
Antara sastra dan Perubahan sosial
masyarakat tidak ada yang paling menonjol. Dua hal tersebut saling mendukung.
Sastra bisa timbul karena perubahan sosial masyarakat, bisa juga perubahan
sosial yang ada akibat dari penciptaan sebuah karya sastra.
No comments:
Post a Comment